Ikhlas dan sabar. Mungkin kata – kata ini
sering sekali kita dengar dalam kehidupan sehari – hari. Kata ikhlas sering
kali kita dengar saat kita kehilangan sesuatu. Baik benda, ataupun seseorang.
Kata ikhlas, menurut saya adalah merelakan segala sesuatu yang kita miliki,
hilang atau pergi dari hidup kita. Ikhlas sering kali sangat mudah untuk
diucapkan, tetapi sangat sulit untuk diterapkan karena begitu tingginya ego
seseorang. Kata “Ikhlas” lekat sekali dengan kata “Sabar”. Sabar sendiri
menurut saya merupakan sebuah kata yang berarti menerima semua hal buruk yang
telah kita dapat dengan lapang dada.
Kejadian yang membuat
saya mengerti kata ikhlas dan sabar adalah pada saat saya kehilangan orang –
orang yang saya sayangi. Bukan Pacar, bukan Kekasih, ataupun bukan juga teman.
Melainkan seseorang yang telah membesarkan dan merawat saya sejak kecil. Yaitu
Pho – Pho (Nenek dalam bahasa Hakka) Pho – pho bagi saya lebih dari seorang
ibu. Dari saya kecil sampai beranjak remaja, saya tinggal dan diasuh oleh Pho –
pho saya. Hal yang membuat saya sedih adalah saat Pho – pho saya meniggal dunia
pada 15 Maret 2006. Pada saat itu saya merasa sangat sedih, tak mampu
diungkapkan dengan kata –kata, karena tidak dengan sakit yang parah, Ia
meninggalkan saya yang telah dirawatnya sejak kecil. Tanpa tanda, tanpa kata –
kata, saya hanya bisa merenung dan merasa tak percaya. Saya sangat tak terima
akan hal itu. Mengapa harus pho – pho saya? Tak ada sakit parah yang
dideritanya. Saya merasa sangat tidak menerima kenyataan itu. Saya merasa marah
dengan Tuhan. Hari demi hari setelah wafatnya beliau, saya masih melihat Pho –
pho selalu ada di rumah, baik di dapur, ruang depan, bahkan kamar sekalipun.
Saya selalu sedih jika tersadar bahwa Ia sudah tiada. Waktu terus berlalu,
setelah sekian lama Ia meninggalkan saya, saya menjadi sadar, bahwa semua orang
akan pergi meninggalkan kita semua. Baik dengan sakit, atau tidak dengan sakit.
Saya pun menyadari bahwa mengikhlaskan dan tetap sabar akan kehilangan
seseorang yang kita kasihi, akan lebih baik dan memberikan ketengan bagi dia.Selasa, 17 November 2015
Legiun Veteran Republik Indonesia
Struktur Organisasi LVRI
terdiri atas :
1. Struktural Tetap
a.
Dewan Pimpinan.
b.
Dewan Pertimbangan.
c.
Anak Organisasi.
d.
Badan Pendukung.
2. Struktural Tidak Tetap (Adhoc)
a.
Dewan Kehormatan DPP LVRI
b.
Tim Tanda Penghargaan LVRI
c.
Tim Ahli
3. Non Struktural
a.
PIVERI
b.
PPM
Susunan
Organisasi DPP LVRI terdiri dari:
1. Ketua Umum
2. Wakil Ketua Umum I dan II
3. Sekretariat Jenderal
4. Departemen Kejuangan
5. Departemen Hubungan Antar Lembaga
6. Departemen Organisasi
7. Departemen Kesejahteraan
8. Departemen Perencanaan Umum dan Anggaran
9. Departemen Validasi
10. Bendahara
11. Bantuan Hukum
12. Hubungan Masyarakat
Tugas Pokok LVRI:
- Menghayati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila dengan tujuan untuk menjaga kelestarian serta pewarisannya kepada generasi muda sebagai penerus cita–cita Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Menangkal semua paham/ajaran yang berten-tangan dengan Pancasila.
- Memperjuangkan terlaksananya undang–undang dan peraturan perundang–undangan yang mengatur pembinaan dan pengawasan terhadap massa Veteran Republik Indonesia dalam rangka berpartisipasi sosial serta kerja sama dengan Pemerintah.
- Memberikan bimbingan dan perlindungan terhadap kegiatan Legiun Veteran Republik Indonesia di segala bidang.
- Mengikutsertakan para anggota beserta keluarganya sesuai dengan kemampuan dan bakatnya dalam kegiatan pembangunan, koperasi maupun usaha swasta atau usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
- Merehabilitasi dan meningkatkan kemampuan kerja cacat Veteran Republik Indonesia untuk mendapatkan atau menciptakan kondisi seperti yang didapat oleh mereka yang non cacat.
- Mengusahakan pendidikan dan latihan bagi anggota dan keluarganya dalam rangka pening-katan kemampuan sumber daya manusia serta pemupukan kepribadian dan kesadaran ber-negara dan bela negara.
- Meningkatkan usaha kesejahteraan bagi ang-gota dan keluarganya.
- Memelihara hubungan kerjasama dan kemitraan dengan organisasi Veteran negara lain sejalan dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif bagi kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Memupuk persatuan dan kesatuan, serta jiwa patriot bangsa sesuai jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan 1945.
Sistem Dasar Penggajian
Anggota Legiun Veteran Republik Indonesia:
Bagi
seorang Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia yang berbakti dalam masa
Revolusi fisik yang menjadi pegawai Negeri, maka masa baktinya selama itu
diperhitungkan dua kali lipat sebagai masa kerja yang diperhitungkan untuk
penetapan gaji, sepanjang ia tidak kehilangan haknya sebagai pegawai Negeri.
Berbeda dengan maksud dan isi pasal 7 Undang-undang No. 75 tahun 1957 -
Lembaran Negara tahun 1957 No. 162 yang mengakui masa-berbakti dengan
perhitungan dua kali lipat sebagai masa dinas hatiya untuk perhitungan pensiun
(yang telah diganti dengan Undang-undang No. 15 tahun 1965 - Lembaran-Negara
tahun 1965 No. 76), maka diadakanlah perubahan mengenai masa-berbakti Veteran
Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia yaitu berupa pengakuan dengan
perhitungan dua kali lipat dari masa-berbakti tersebut sebagai masa-kerja penuh
guna penetapan gaji sebagai pegawai Negeri, dengan maksud agar benar-benar dirasakan
adanya penghargaan terhadap masa-berbakti secara nyata.
Komentar :
Organisasi Legiun Veteran Republik Indonesia
merupakan sebuah organisasi dibawah Kementrian Pertahanan Republik Indonesia. Dalam
organisasi tersebut mengayomi seluruh veteran – veteran yang ada di seluruh
tanah air, guna menigkatkan kesejahteraan anggota serta tetap menjaga
komunikasi diantara sesame veteran baik di dalam negri maupun luar negri. Organisasi
ini sangatlah berguna bagi masyarakat luas guna mengetahui apa arti
nasionalisme dan semangat juang yang disosialisasikan oleh anggota – anggota LVRI
di serluruh Indonesia. LVRI dalam kehidupan bernegara sangatlah penting, karena
organisasi ini mengingatkan bagi seluruh masyarakat akan pengorbanan para
pahlawan kita pada masa dulu berjuang.
Bayangkanlah bila tidak ada organisasi LVRI,
mungkin generasi – generasi muda hanya bisa melihat sejarah perjuangan bangsa
ini hanya dari media – media digital saja, dan belum tentu semua sejarah itu
benar. Maka dari itu Organisasi LVRI ini sangat penting untuk menumbuhkan ke
seluruh generasi muda Indonesia rasa nasionalisme dan rasa juang yang tinggi
untuk mempertahankan Negara ini dari berbagai ancaman yang akan menghancurkan ideologi
Pancasila dan menghancurkan Negara.
Sumber :
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)