Kamis, 17 April 2014

Biografi John Mcafee

John McAfee dilahirkan pada tanggal 18 September 1945 di Inggris dan dibesarkan di Salem wilayah bagian Virginia. Dia merupakan Pembuat dan Pendiri dari perusahaan Anti Virus Komputer McAfee, pria kelahiran Inggris berusia 68 tahun, memang menjadi sosok eksentrik dimana perjalanan hidupnya penuh dengan kontroversi. Hidupnya bagaikan seorang Rockstar, menghilangkan anggapan sebagian orang bahwa seorang maniak komputer seperti dia merupakan seorang kutu buku yang membosankan. Tidak banyak Milyarder yang memiliki tingkah laku seperti dia, dari dikejar kejar polisi, terlibat dalam kasus narkotika, hingga tersangkut kasus pembunuhan. John McAfee menamatkan pendidikan sarjananya di jurusan Matematika di Roanoke College pada tahun 1967 dan di tahun 2008 dia mendapatkan gelar Doktornya di Universitas yang sama. Antara tahun 1968-1970 John McAfee bekerja sebagai programmer di NASA Institute untuk Studi Luar Angkasa di New York City.

Dari NASA, Joh McAfee kemudian bergabung dengan Univac dan berkerja sebagai desainer perangkat lunak dan kemudian setelah itu ia berkerja di Xerox sebagai arsitek sistem operasi . Pada tahun 1978 Jon McAfee bergabung Computer Sciences Corporation sebagai konsultan perangkat lunak. Nasibnya kemudian terus membaik dengan berkerja di perusahaan dirgantara asal AS, bernama Lockheed sebagai desainer perangkat lunak. Saat berkeja sebagai sebagai karyawan di Lockheed, John McAfee kemudian menerima sebuah salinan virus komputer bernama Pakistani Brain. Pakistani Brain atau(c)Brain adalah virus komputer yang muncul pada 1986 dan menyerang sistem File Allocation Table DOS, dikenal juga sebagai boot virus. Virus ini juga dikenal dengan nama Lahore, Pakistani, Pakistani Brain, dan UIUC. Majalah Businessweek saat itu menjuluki virus ini Pakistani flu. Virus ini dibuat oleh Basid dan Amjad Farooq Alvi. PAkistani Brainmerupakan salah satu virus berbahaya pada saat itu. Darisitulah kemudian John McAfee Terdorong untuk membuat perangkat lunak atau sebuah software yang bisa mendeteksi dan menghapus virus secara otomatis. Dan sejak itu pria berkebangsaan Amerika ini tercatat sebagai salah satu yang berhasil menciptakan perangkat lunak anti virus komputer.

Kemudian pada tahun 1987 McAfee mendirikan perusahaan yang di beri nama McAfee Associates. Perusahaan McAfee merupakan perusahaan yang menjadi pionir dalam pendistribusian piranti lunak sebagai anti virus dengan menggunakan model bisnis shareware. Pada tahun 1989 John McAfee keluar dari perusahaan yang membesarkan namanya, Lockheed untuk berkonsentrasi pada perusahaan miliknya yang dijalankan di rumahnya di Santa Clara, California. Di dekade '90an, perusahaannya sukses menjadi industri antivirus yang bernilai miliaran dolar per tahun. Perusahaan McAfee mengalami kejayaan pada tahun 1992 dan dua tahun kemudian tepatnya 1994, McAfee mengundurkan diri dari perusahaan yang dirintisnya. McAfee menjual semua saham miliknya, dan akhirnya perusahaan itu dimerger dengan perusahaan Network General sebagai pemilik barunya.

John McAfee sangat tertarik pada yoga. John McAfee pernah menjadi instruktur dan menulis beberapa buku tentang yoga. Kecintaannya pada yoga dibuktikan dengan membeli tanah seluas 400 hektar di daerah Colorado untuk membangun properti sekaligus pertapaan yoga-nya. Pada tahun 2009 McAfee pindah ke Belize, sebuah negara kecil di pesisir timur tengah. Di tahun yang sama, tercatat kekayaan sang miliuner turun secara drastis menjadi 4 juta dolar. Meski sosoknya tercatat dalam biografi tokoh dunia namun McAfee sudah benar-benar meninggalkan industri teknologi yang telah membesarkan namanya dan mencatat sebagai sosok yang sukses dengan prilaku kehidupannya yang nyentrik.

Bagaimana tidak dikatakan nyentrik, jika pada miliuner lainnya barangkali lebih menikmati hidup mewah di tengah kota dan mengkoleksi berbagai barang-barang mewah sebagai simbol high class mereka, namun berbeda dengan apa yang dijalani oleh John McAfee. McAfee lebih memilih untuk tinggal di suatu pedalaman Belize, sebuah negara di Kepulauan Karibia. Hidupnya dijalani ibarat dirinya seorang Rambo. McAfee mempunyai hobi keluar masuk hutan dengan membawa senjata. Rumahnya di Belize pernah digerebek polisi atas tuduhan pembuatan obat terlarang. John McAfee juga diketahui berusaha memurnikan "bubuk super perv" atau obat kuat yang dinamakannya MPDV, bahkan menguji coba pada diri sendiri.

Penemu antivirus ini diketahui mempraktekkan 'ibadah' pagan atau memuja berhala dalam perusahaan properti dan di pengasingannya yang dibangun di Belize. Dia juga memelihara kultur seks di perusahaannya, dan membolehkan karyawan saling berhubungan seks di kantor. Selain seks, kehidupan McAfee juga penuh dengan kasus narkotika. Pada November 2012 lalu, Afee menjadi buronan polisi atas tuduhan pembunuhan yang menewaskan ekspatriat Amerika Serikat bernama Gegrory Faull yang merupakan tetangganya sendiri. Sang miliuner ini menjadi buron setelah dikaitkan dengan kasus pembunuhan Faull. Meskipun dalam beberapa wawancara dengan media masa, McAfee menolak tuduhan itu. Pada saat wawancara dengan melalui media telepon, McAfee membantah telah membunuh Faull dan tak berniat mencari perlindungan ke Kedubes AS. Keberadaan McAfee terungkap melalui smartphone Android miliknya yang terdeteksi oleh pihak kepolisian Guatemala. Hingga kemudian polisi Guatemala pun menahan McAfee dengan tuduhan masuk ke Guatemala secara ilegal.


Dari kehidupan John McAfee inilah kemudian menarik minat perusahaan film Warner Bros untuk menggarap film mengenai John McAfee yang memang merupakan sosok kontroversial. Menurut Warner Bros, Pendiri perusahaan antivirus McAfee yang juga mahaguru software antivirus, John McAfee, dianggap sebagai sosok menarik untuk dihadirkan ke layar lebar. Karena itu dua penulis pun didekati, yaitu Scott Alexander dan Larry Karaszewski. Cerita tentang film John McAfee akan diambil dari artikel majalah Wired yang berjudul "John McAfee's Last Stand".


sumber: http://kolom-biografi.blogspot.com/2013/10/biografi-john-mcafee-pembuat-anti-virus.html

Biografi Monsinyur (Mgr) Ignatius Suharyo

Monsinyur (Mgr.) Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo (lahir di Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Indonesia, 9 Juli 1950; umur 63 tahun) adalah Uskup Agung Jakarta sejak 29 Juni 2010, menggantikan Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J.. Sebelum menduduki jabatan ini, Mgr. Suharyo adalah Uskup Agung Koajutor Jakarta. Saat ini, ia juga menjadi Uskup Ordinariat Militer Indonesia. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Uskup Agung Semarang. Mottonya adalah Serviens Domino Cum Omni Humilitate ( Aku Melayani Tuhan Dengan Segala Kerendahan Hati ).

Per tanggal 15 November 2012, ia menjabat sebagai Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, menggantikan Mgr. Martinus Dogma Situmorang, OFM.Cap.

Mgr. Suharyo lahir di Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Indonesia pada 7 Juli 1950 dari pasangan ayah Florentinus Amir Hardjodisastra, seorang pegawai di Dinas Pengairan Daerah Istimewa Yogyakarta dan ibu Theodora Murni Hardjadisastra sebagai anak ketujuh dari sepuluh bersaudara. Kakaknya juga menjadi Imam, yakni Alm. RP. Suitbertus Ari Sunardi, OCSO, biarawan di Pertapaan Trappist Santa Maria Rawaseneng di Kota Temanggung, Jawa Tengah. Sementara dua orang saudarinya menjadi biarawati, yakni Suster Christina Sri Murni, FMM dan Suster Maria Magdalena Marganingsih, PMY.

Pendidikan
Mgr. Suharyo awalnya menjalani pendidikan dasar di SD Kanisius, Gubuk, Sedayu, dan pada kelas IV ia pindah ke SD Tarakanita, Bumijo, Yogyakarta. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Seminari Kecil Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sejak tahun 1961. Mgr. Suharyo menjalani pendidikan menegah atas di Seminari Menengah Mertoyudan dan lulus pada tahun 1968. Ia kemudian melanjutkan studi di IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta, dan pada tahun 1971 ia mendapatkan gelar Sarjana Muda bidang Filsafat/Teologi, serta pada 1976 mendapatkan gelar Sarjana Filsafat/Teologi. Kardinal Justinus Darmojuwono kemudian menugaskan Mgr. Suharyo untuk belajar di Roma, Italia. Ia menyelesaikan studi Doktoral Teologi Bibilis di Universitas Urbaniana, Roma, Italia pada tahun 1981.

Karier
Mgr. Suharyo ditahbiskan menjadi Imam pada 26 Januari 1976 oleh Kardinal Justinus Darmojuwono di Kapel Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, bersama dengan RD Yohanes Bardiyanto.

Setelah kepulangannya dari Roma, Italia, Mgr. Suharyo menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya, Yogyakarta sejak tahun 1981 hingga 1991. Pada tahun 1983 hingga 1993, ia menjadi Ketua Jurusan Filsafat dan Sosiologi di IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta. Mgr. Suharyo sempat menjadi Dosen Pengantar dan Ilmu Tafsir Perjanjian Baru di Fakultas Teologi Wedabhakti, Yogyakarta pada tahun 1989. Ia kemudian menjadi Dekan Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta pada tahun 1993 hingga 1997. Ia juga menjadi pengajar di Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta dan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1994-1996. Pada tahun 1996-1997, Suharyo menjadi Direktur Program Pascasarjana Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, dan sempat menjadi Ketua Konsorsium Yayasan Driyarkara pada tahun 1997. Ia juga sempat menjadi Ketua UNIO (Persaudaraan Imam-imam Praja) Keuskupan Agung Semarang.

Mgr. Suharyo ditunjuk menjadi Uskup Agung Semarang pada 21 April 1997 oleh Paus Yohanes Paulus II. Ia ditahbiskan pada 22 Agustus 1997 di Gedung Olahraga Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah. Ia ditahbiskan menjadi Uskup oleh Uskup Agung Jakarta Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J., yang merupakan pendahulu Mgr. Suharyo sebagai Uskup Agung Semarang. Mgr. Pietro Sambi, Pro-Nuncio Apostolik untuk Indonesia sekaligus Uskup Agung Titular Bellicastrum dan Mgr. Blasius Pujaraharja, Uskup Ketapang menjadi Uskup Ko-konsekrator. Ia memilih semboyan "Serviens Domino Cum Omni Humilitate" (Kis 20:19), yang artinya "Aku Melayani Tuhan dengan Segala Rendah Hati", sebuah bagian dari perikop perpisahan Santo Paulus dengan para penatua di Efesus. Sebagai seorang Uskup, ia memilih untuk tidak menggunakan zucchetto dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam memimpin Misa, serta tidak menggunakan tongkat gembala ketika memberikan homili.

Pada 8 September 2000, Mgr. Suharyo menjadi Uskup Ko-konsekrator dalam penahbisan Uskup Purwokerto, Mgr. Julianus Sunarka, S.J., bersama dengan Uskup Bandung, Mgr. Alexander Soetandio Djajasiswaja. Bertindak sebagai penahbis utama, yakni Uskup Agung Jakarta Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J..

Pada tahun 2000, Mgr. Suharyo terpilih menjadi Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia, untuk masa jabatan 3 tahun hingga tahun 2003, di mana Kardinal Julius menjadi Ketua Presidium. Pada 8 November 2003, Mgr. Suharyo kembali terpilih menjadi Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia, di mana Ketua Presidum kembali dijabat oleh Kardinal Julius.

Pada Mei 2004, Mgr. Suharyo menjadi Guru Besar bidang teologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Pada 2 Januari 2006, Mgr. Suharyo ditunjuk menjadi Uskup Ordinariat Militer Indonesia, menggantikan Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J.. Pada 16 November dalam tahun yang sama, Mgr. Suharyo terpilih menjadi Wakil Ketua I Konferensi Waligereja Indonesia, sementara Ketua Presidium dijabat oleh Uskup Padang, Mgr. Martinus Dogma Situmorang, O.F.M. Cap.

Pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus 29 Juni 2007, ia kembali menjadi Uskup Ko-konsekrator dalam penahbisan Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, Uskup Surabaya, bersama dengan Uskup Malang, Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro, O. Carm.. Dalam penahbisan itu, Uskup Agung Jakarta Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J. juga menjadi Penahbis Utama.

Pada 16 Juli 2008, bersama dengan Nuncio Apostolik untuk Indonesia dan Timor Leste sekaligus Uskup Agung Titular Capreae, Mgr. Leopoldo Girelli, Mgr. Suharyo menjadi Uskup Ko-konsekrator dalam penahbisan Mgr. Johannes Pujasumarta selaku Uskup Bandung. Uskup Agung Jakarta Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J. menjadi Penahbis Utama.

Terkait permohonan Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ yang hendak pensiun, pada 25 Juli 2009, Tahta Suci Vatikan menunjuk Mgr. Suharyo menjadi Uskup Agung Koajutor Jakarta. Ia meninggalkan Keuskupan Agung Semarang pada 27 Oktober 2009, dan akan diterima di Keuskupan Agung Jakarta pada keesokan harinya. Selama kekosongan tahta, RD. Pius Riana Prapdi ditunjuk sebagai Administrator Apostolik oleh Dewan Imam Keuskupan Agung Semarang, hingga Uskup Bandung, Mgr. Johannes Pujasumarta diinstalasi menjadi Uskup Agung Semarang. Pada 11 November 2009, Mgr. Suharyo kembali menjabat sebagai Wakil Ketua I Konferensi Waligereja Indonesia, dan Ketua Presidium kembali dijabat oleh Mgr. Martinus Dogma Situmorang, O.F.M.Cap.

Mgr. Suharyo resmi menjadi Uskup Agung Jakarta sejak 28 Juni 2010, sejak Tahta Suci Vatikan resmi menerima pengunduran diri Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J., dan dalam Misa di Gereja Katedral Jakarta pada 29 Juni 2010, bertepatan pula dengan Perayaan Syukur 27 Tahun Tahbisan Uskup Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J. dan 14 tahun menjadi Uskup Agung Jakarta, Mgr. Suharyo resmi diinstalasi menjadi Uskup Agung Jakarta, ditandai dengan penyerahan tongkat gembala Keuskupan Agung Jakarta kepadanya.
Pasca penunjukkan Mgr. Johannes Pujasumarta menjadi Uskup Agung Semarang yang membuat lowongnya tahta Uskup Bandung, Mgr. Suharyo ditunjuk menjadi Administrator Apostolik Keuskupan Bandung.

Karya
Mgr. Suharyo telah menulis sejumlah buku, yakni:

Ø  Membaca Kitab Suci: Paham-paham Dasar
Ø  Membaca Kitab Suci: Tulisan-tulisan Perjanjian Lama
Ø  Membaca Kitab Suci: Tulisan-tulisan Perjanjian Baru
Ø  Pengantar Injil Sinoptik
Ø  Alam Hidup Perjanjian Lama
Ø  Kitab Wahyu, Paham dan Maknanya Bagi Hidup Kristen
Ø  Datanglah KerajaanMu
Ø  Kisah Sengsara Yesus dalam Injil Sinoptik
Ø  The Catholic Way, Kekatolikan dan Keindonesian Kita


Selain menulis, Mgr. Suharyo juga menyadur karya Henri J.M. Nouwen, antara lain:
Ø  Menggapai Kematangan Hidup Rohani
Ø  Dengan Tangan Terbuka
Ø  Engkau Dikasihi
Ø  Kembalinya Si Anak Hilang
Ø  Cakrawala Hidup Baru
Ø  Pelayanan yang Kreatif

Kamis, 10 April 2014

Korea Utara, Sahabat Lama yang jarang terdengar.



Mungkin kebanyakan orang Indonesia agak asing dengan negara DPRK (Korea Utara). Masyarakat cenderung lebih melihat ke Korea Selatan. Tapi, tahukah anda bahwa Korea Utara sudah lama menjalin hubungan dengan Indonesia? mungkin banyak yang tidak tahu. Sebenarnya Indonesia sudah sejak lama menjalin hubungan dengan negara yang masih menganut politik tertutup. Tepatnya pada tahun 1961 atau pada saat Korea Utara terbentuk menjadi sebuah negara dan Indonesia masih dipimpin oleh Presiden Soekarno. Pada Tahun 1965, Presiden Kim Il Sung mengunjungi Indonesia dan menginap di Istana Bogor. Pada saat Soekarno dan Kim Il Sung mengitari Istana Bogor, Kim tertarik dengan bunga anggrek asal Makasar. Maka Presiden Soekarno menamai bunga itu Kimilsungia yang berarti simbol persahabatan abadi antar kedua Negara.



Namun seiring dengan berjalannya waktu, hubungan antara Indonesia dengan Korea Utara agak kaku. Mungkin hal itu dikarenakan Indonesia waktu itu bergantung dan takut pada Am***ka sehingga hubungan kedua negara tidak seperti dulu saat Indonesia dipimpin oleh Soekarno yang sangat berani terhadap negara Adidaya tersebut (Katanya). Meskipun Korea Utara dan Indonesia agak kaku dalam berhubungan, namun Korea Utara memiliki hubungan politik yang erat, kepentingan ekonomi, dan kerja sama dengan Indonesia. Salah satu bukti adanya kerjasama antara Korea Utara dengan Indonesia adalah dibukanya Restoran Pyongyang di Jakarta. Restoran ini dibuka oleh Pemerintah Korea Utara untuk memperkenalkan budasa dan kuliner asli Korea Utara.


Foto Terkait Korea Utara:




Sabtu, 05 April 2014

KOTA MAGELANG

Magelang adalah sebuah kota kecil di 43 KM sebelah utara propinsi DIY. Kota ini dikelilingi oleh beberapa gunung yaitu, G.Sindoro, G.Sumbing, G.Merapi, G.Merbabu dan ditengah kota terdapat G.Tidar (Bukit Tidar). Dengan mencakup luas 18,12km2, kota ini bisa dikelilingi tidak sampai 2 jam perjalanan menggunakan sepeda motor. Kota magelang terdiri atas 3 Kecamatan yakni Magelang Utara, Tengah dan Selatan serta 17 Kelurahan. Menurut Sejarah, Kota Magelang sudah ada sejak tahun 907M hal ini disebutkan di dalam Prasasti POH dan Prasati Mantyasih pada zaman Mataram Hindu. Ketika Inggris menguasai Magelang pada abad ke 18, Magelang dijadikan sebagai pusat pemerintahan setingkat kabupaten lalu pada tahun 1818 kota ini dijadikan sebagai Ibukota Karesidenan Kedu. Setelah Magelang diambil alih oleh Pemerintah Kolonial Belanda, kota ini dijadikan pusat lalu lintas perekonomian. Selain itu karena letaknya yang strategis, udara yang sejuk dan pemandangan yang indah, maka kota Magelang dijadikan kota Militer hingga saat ini. Hal itu dikarenakan adanya lembaga pendidikan calon perwira TNI AD (AKMIL), disamping itu di kota ini terkenal dengan beberapa sekolah terkenal yang beberapa diantaranya menduduki peringkat 3 besar di propinsi jawa tengah seperti SMA Taruna Nusantara, SMA Negri 1 Magelang, SMA Negri 3 Magelang, SMK Negri 1 Magelang, SMAK 1 Magelang, SMAK Tarakanita dan juga akademi tirta indonesia yang merupakan akademi tirta satu – satunya yang ada di Indonesia. Selain terkenal karena militer dan pendidikan, kota magelang juga punya sisi lain yang menarik seperti kulinernya, dan juga tempat – tempat yang seru untuk dikunjungi. 

Magelang mempunyai beberapa tempat menarik untuk dikunjungi seperti Taman Kyai Langgeng yang berada di sebelah selatan Pusat kota. Di taman ini terdapat berbagai tanaman langka, sungai progo yang mempunyai fasilitas arung jeram, dan pada hari libur taman ini menghadirkan atraksi kesenian daerah. Selain Taman Kyai Langgeng, Magelang juga mempunyai taman Badaan yang dapat dikunjungi tanpa dikenakan biaya sedikitpun. Di beberapa tempat, Magelang masih dihiasi dengan bangunan – bangunan peninggalan Pemerintah Kolonial Belanda seperti Gereja ST.Ignatius, Gereja GPIb, SMPN 1 Magelang, SMPK 1 Magelang, Menara Air di Alun – alun, Kantor Catatan sipil Kabupaten Magelang yang terdapat di JL.Veteran dan masih banyak lagi. Jika ingin berwisata kuliner, di kota ini anda bisa menikmati kuliner khas Magelang yaitu kupat tahu magelang, sop senerek, nasi goreng magelangan, wedang ronde, sego kuching dan lain – lain yang terdapat di area alun – alun Kota Magelang dari siang hingga malam hari. Selain itu kota Magelang juga menyediakan wisata belanja di jalan Pahlawan atau Malioboronya Magelang yang dikenal sebagai Pecinan.

ini contoh - contoh foto dari kota Magelang: