VIVAnews -
PT Adhi Karya Tbk kembali mengajukan proyek monorel yang selama ini
hanya menyisakan tiang-tiang beton yang terbengkalai di sejumlah titik
di ibukota. Kali ini, perusahaan konstruksi pelat merah ini bahkan yakin
memperoleh dukungan dari gubernur baru DKI Jakarta, Joko Widodo.
Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan, di Jakarta, Jumat 21 September 2012, mengatakan, proyek monorel yang rencananya digarap konsorsium beranggotakan Adhi Karya, PT LEN Industri, dan PT Industri Kereta Api (Inka) itu diberi nama Jakarta Link Transportation (JLT).
Dalam usulan baru Monorel itu, Adhi Karya menjanjikan konsep moda transportasi yang sepenuhnya dibuat dari produk dalam negeri. Mulai dari gerbong yang diproduksi Inka dan tiket plus operator dari LEN Industri.
"Sehingga betul-betul produk Indonesia, seperti mobil Esemka," katanya.
Rencananya, monorel JLT ini akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi seperti MRT, bus Transjakarta, dan kereta bandara. Monorel ini akan memiliki panjang 13 kilometer dengan 16 stasiun.
Monorel JLT rencananya akan melewati 21 pusat perbelanjaan, 110 kantor, 16 hotel, 26 pasar dan sekolah serta 19 apartemen.
Untuk daya angkutnya, Adhi Karya merancang konsep gerbong monorel 4x200 penumpang sekali angkut. "Sehingga orang turun monorel bisa sambung busway, MRT, dan bangunan-bangunan dengan nyaman, cepat dan terhormat," paparnya.
Kiswo memaparkan, proyek monorel ini tidak memerlukan lahan, karena bisa dilaksanakan di tepi jalan, serta tidak mengganggu jalan, karena berada di atas jalan. (art)
Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan, di Jakarta, Jumat 21 September 2012, mengatakan, proyek monorel yang rencananya digarap konsorsium beranggotakan Adhi Karya, PT LEN Industri, dan PT Industri Kereta Api (Inka) itu diberi nama Jakarta Link Transportation (JLT).
Dalam usulan baru Monorel itu, Adhi Karya menjanjikan konsep moda transportasi yang sepenuhnya dibuat dari produk dalam negeri. Mulai dari gerbong yang diproduksi Inka dan tiket plus operator dari LEN Industri.
"Sehingga betul-betul produk Indonesia, seperti mobil Esemka," katanya.
Rencananya, monorel JLT ini akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi seperti MRT, bus Transjakarta, dan kereta bandara. Monorel ini akan memiliki panjang 13 kilometer dengan 16 stasiun.
Monorel JLT rencananya akan melewati 21 pusat perbelanjaan, 110 kantor, 16 hotel, 26 pasar dan sekolah serta 19 apartemen.
Untuk daya angkutnya, Adhi Karya merancang konsep gerbong monorel 4x200 penumpang sekali angkut. "Sehingga orang turun monorel bisa sambung busway, MRT, dan bangunan-bangunan dengan nyaman, cepat dan terhormat," paparnya.
Kiswo memaparkan, proyek monorel ini tidak memerlukan lahan, karena bisa dilaksanakan di tepi jalan, serta tidak mengganggu jalan, karena berada di atas jalan. (art)
© VIVA.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar