Rabu, 28 Oktober 2015

Pentingnya Menghargai seseorang

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (kbbi) menghargai artinya
meng.har.gai
Verba (kata kerja)
(1) memberi (menentukan, membubuhi) harga: dia terlalu tinggi menghargai barang-barang dagangannya;
(2) menaksir harganya; menilaikan: ia menghargai barang itu terlalu rendah karena tidak tahu kegunaannya;
(3) menghormati; mengindahkan: setiap orang harus menghargai dan memuliakan orang tuanya;
(4) memandang penting (bermanfaat, berguna, dan sebagainya) : kami dapat menghargai saran Saudara

Menurut Giamyati Tedjaseputra, MRE, M. Th., mengatakan bahwa konsep menghargai ada dalam Alkitab. Dalam Perjanjian Lama, manusia adalah makhluk ciptaan yang terutama. Tuhan menciptakan manusia segambar dengan Allah. Sementara itu, makna menghargai dalam Perjanjian Baru adalah memerhatikan orang lain, seperti teladan Yesus. Ia datang bukan untuk dilayani melainkan melayani. “Konsep menghargai yang benar dinyatakan dalam sikap mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri. Inti seluruh pengajaran Alkitab adalah mengasihi Tuhan dan sesama manusia.”
Secara praktis, manusia dibekali aturan mengenai cara berinteraksi dengan orang lain. Dalam keluarga, hubungan suami dan istri digambarkan seperti hubungan jemaat dan Allah. Istri harus menghormati, mengasihi, dan menghargai suaminya. Sedangkan suami, selain memimpin keluarganya, harus pula mengasihi dan menghargai suaminya sama seperti Kristus menyerahkan hidup-Nya untuk manusia. Hubungan anak-anak dan orangtua pun perlu dilapisi dengan sikap saling menghargai. Dalam Kolose 3:21, orangtua ditegur untuk tidak menyakiti hati anak-anaknya. Ini adalah salah satu cara untuk menghargai. Sebaliknya, anak-anak harus menaati orangtua mereka.
Seperti saat saya duduk dibangku SMA. Pada waktu itu saya tidak tinggal dengan orang tua dan memilih untuk tinggal dengan kakek dan nenek saya. Pada saat itu saya memilih untuk tetap pada keyakinan yang saya yakini dari saat saya lahir, meskipun semua keluarga sudah berpindah keyakinan. Karena menurut saya keyakinan yang sudah saya dapatkan sejak lahir itulah yang membuat saya nyaman. Pada awalnya orang tua tidak menerima dan bingung, tetapi pada akhirnya orang tua pun menghargai keputusan yang saya ambil untuk tetap berada pada keyakinan yang saya yakini.
Jadi menurut saya, menghargai orang lain itu bukan suatu kebutuhan, atau keterpaksaan. Melainkan suatu keharusan yang tidak bisa ditoleransi lagi. Dimana ada suatu keterkaitan tersendiri antara menghormati orang lain dengan kehidupan kita sehari hari. Tidak harus dengan hal besar kita menghargai seseorang, dimulai dari lingkup anak dan orang tua saja, kita tetap harus saling menghargai satu sama lain.
Sumber                                : http://kamus.cektkp.com/menghargai/
                                  https://lenimarlins.wordpress.com/2013/08/23/menghargai-berarti-mengasihi/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar